Jamaludin Malik Apresiasi Penghargaan Bahlil Lahadalia, Nilai Efektif Menerjemahkan Visi Besar Presiden Prabowo dalam Transisi Energi

  1. Beranda
  2. Berita
  3. KOMISI XII
Anggota Komisi XII DPR RI, Jamaludin Malik

Jamaludin Malik Apresiasi Penghargaan Bahlil Lahadalia, Nilai Efektif Menerjemahkan Visi Besar Presiden Prabowo dalam Transisi Energi

Jakarta, 26 November 2025— Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Jamaludin Malik, memberikan apresiasi atas diraihnya penghargaan “Tokoh Penggerak Transisi Energi” oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada acara Detikcom Award 2025. Menurutnya, penghargaan tersebut menegaskan bahwa agenda transisi energi nasional mulai bergerak dalam arah yang konsisten dengan visi strategis Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait percepatan pembangunan energi bersih dan penguatan kemandirian energi.

Jamaludin menilai kemampuan Bahlil dalam mengorkestrasi Kementerian ESDM bersama para pemangku kepentingan—pemerintah daerah, BUMN energi, swasta, hingga mitra internasional—menjadi faktor kunci yang mempercepat penerjemahan visi energi Presiden Prabowo ke dalam program implementatif. “Koordinasi lintas sektor yang solid membuat agenda transisi energi tidak berhenti pada level arahan, tetapi berubah menjadi langkah-langkah eksekusi yang terukur,” ujarnya.

Ia menyoroti percepatan proyek energi baru terbarukan (EBT) sebagai salah satu indikatornya. Peresmian 55 proyek EBT di 15 provinsi, termasuk PLTP 91,9 MW dan PLTS 27,8 MW, disebutnya sebagai bukti bahwa pipeline transisi energi mulai menghasilkan output fisik yang relevan terhadap kebutuhan kapasitas listrik, dekarbonisasi, dan pengurangan ketergantungan energi impor. Menurut Jamaludin, proyek-proyek ini mencerminkan fokus pemerintah untuk membangun fondasi energi yang lebih efisien dan resilient.

Selain itu, program PLTS desa dan kerja sama energi bersih Indonesia–Singapura dinilai sebagai strategi yang sejalan dengan arah kebijakan Presiden Prabowo untuk memperluas akses energi, meningkatkan daya saing industri, dan membuka peluang perdagangan energi hijau di kawasan. Ia menilai langkah ini mengintegrasikan aspek teknologi, investasi, dan geopolitik energi dalam satu kerangka kebijakan yang komprehensif.

Jamaludin menegaskan bahwa melalui Komisi XII DPR RI akan terus mengawal agar kebijakan transisi energi berjalan dengan pendekatan yang evidence-based dan didukung kepastian regulasi. Ia menekankan pentingnya konsistensi eksekusi, percepatan perizinan, dan integrasi skema pembiayaan hijau agar agenda besar ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan sektor industri.

“Penghargaan ini menunjukkan bahwa visi Presiden Prabowo dalam transformasi energi sudah mulai diterjemahkan menjadi program-program konkrit di lapangan. Tantangan berikutnya adalah memastikan seluruh kebijakan berjalan konsisten dan menghasilkan manfaat ekonomi jangka panjang,” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, Jamaludin menyampaikan bahwa momentum ini perlu dimanfaatkan untuk memperkuat roadmap transisi energi nasional, memastikan kapasitas kelembagaan yang memadai, dan menjaga arah pembangunan energi tetap sesuai prioritas strategis pemerintahan. “Transisi energi adalah pilar penting daya saing Indonesia. Momentum ini harus dijaga dan diperkuat,” tutupnya legislator dari daerah pemilihan Jawa Tengah II itu.