BANJIR DAN LONGSOR LANDA WILAYAH ACEH, SUMUT DAN SUMBAR, APROZI ALAM : SAATNYA WUJUDKAN SOLIDARITAS DAN AKSI NYATA UNTUK KORBAN BENCANA SUMATERA

  1. Beranda
  2. Berita
  3. KOMISI VIII
Anggota Komisi VII DPR RI, Aprozi Alam

BANJIR DAN LONGSOR LANDA WILAYAH ACEH, SUMUT DAN SUMBAR, APROZI ALAM : SAATNYA WUJUDKAN SOLIDARITAS DAN AKSI NYATA UNTUK KORBAN BENCANA SUMATERA

Jakarta, [28/11/2025] – Beberapa wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kembali dilanda musibah banjir bandang, tanah longsor, dan gempa dalam beberapa waktu terakhir. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat dampak bencana ini tersebar di puluhan kabupaten/kota, mengakibatkan kerusakan infrastruktur, rumah, dan mengancam keselamatan jiwa.

Menyikapi kondisi ini, Aprozi Alam, Anggota Komisi VIII DPR RI yang membidangi urusan sosial dan penanggulangan bencana, menyampaikan keprihatinan dan empati yang mendalam.

"Atas nama pribadi dan keluarga besar Komisi VIII DPR RI, saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada para saudara kita yang terdampak dan keluarga yang kehilangan orang tercinta di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Kita turut berduka. Semoga para korban yang meninggal dunia diterima di sisi-Nya, yang luka-luka cepat sembuh, dan semua yang terdampak diberikan ketabahan," ujar Aprozi Alam dengan penuh empati.

Berdasarkan data BNPB, bencana banjir dan tanah longsor ini melanda wilayah yang cukup luas Sumatera. Untuk Aceh, banjir dan tanah longsor terjadi Aceh Barat, Aceh Timur, Aceh Utara, Singkil, dan Bireun. sedangkan untuk wilayah Sumatera Utara, banjir dan longsor juga terjadi di  Kabupaten Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Pakpak Barat, Tapanuli Tengah, Serdang Bedagai, serta Nias. Bahkan Di Padang Sidempuan, banjir pada 25 November 2025, misalnya, telah mengakibatkan sekitar 220 jiwa dan 17 unit rumah terdampak, serta satu orang dilaporkan hilang. Gempa tektonik 6,3 M di laut barat laut Sinabang, Aceh, yang getarannya terasa hingga Medan juga menambah daftar kekhawatiran. Cuaca ekstrem ini, yang dipicu salah satunya oleh Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B, telah meningkatkan risiko secara signifikan.

Sementara itu untuk Sumatera Barat: Kota Padang, Tanah Datar, Bukittinggi, Solok, Pesisir Selatan, Padang Panjang, Pasaman Barat, dan Lima Puluh Kota. Di Kabupaten Agam, banjir pada 25 November 2025, tercatat 42 kepala keluarga/143 jiwa dan 21 unit rumah terdampak. 

BNPB juga telah mengingatkan bahwa cuaca ekstrem berpotensi terjadi hingga awal Desember mendatang. Kondisi ini memerlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan maksimal dari semua pihak. 

"Saat ini, saudara-saudara kita membutuhkan bantuan logistik, kebutuhan dasar, selimut, obat-obatan, dan trauma healing. Mari kita salurkan bantuan melalui lembaga-lembaga terpercaya sebagai wujud nyata Solidaritas Indonesia. Bantuan sekecil apa pun akan sangat berarti untuk meringankan beban mereka," ajaknya.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar telah mengirimkan Tim Tanggap Bencana Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) berupa Bantuan 5 ton makanan dari ketum DPP Partai Golkar H.BAHLIL LAHADALIA  ke lokasi Banjir Bandang di Tapanuli selatan,Tapanuli tengah,Sibolga Sumatera utara Rabu 26 November 2025.

Selain mendorong respon tanggap darurat, Legislator Golkar Dapil Lampung ini juga menekankan pentingnya Langkah Langkah strategis untuk memitigasi bencana di masa depan. Aprozi mengusulkan perlunya ada Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi, dimana pemerintah perlu mempercepat proses rehabilitasi infrastruktur publik yang rusak, seperti jembatan, jalan, dan sekolah, serta membantu masyarakat membangun kembali rumahnya.

Selain itu beliau juga mendorong perlunya evaluasi dan penegakan hukum Tata Ruang secara menyeluruh di daerah rawan bencana. Penegakan hukum terhadap alih fungsi lahan, terutama di kawasan hutan dan daerah aliran sungai (DAS), harus dilakukan secara tegas.

Beliau juga menyarankan perlunya ada penguatan sistem peringatan dini (early warning system) dalam mengantisipasi bencana.  Oleh sebab itu Investasi dan pemeliharaan sistem peringatan dini bencana hidrometeorologi (seperti banjir dan longsor) di daerah rawan perlu ditingkatkan untuk memberikan waktu evakuasi yang lebih lama bagi warga.

Menurut Aprozi. pemerintah bersama elemen masyarakat lainnya perlu bersinergi melakukan edukasi dan pelatihan kebencanaan secara berkelanjutan.  Oleh sebab itu sosialisasi dan pelatihan penanggulangan bencana berbasis komunitas harus lebih digencarkan hingga ke tingkat desa. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan harus menjadi garda terdepan yang paling siap menghadapi dan mengantisipasi dampak bencana

"Kita ini tidak bisa hanya berfokus pada respons darurat. Pencegahan dan kesiapsiagaan adalah kunci untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian material di masa depan. Komisi VIII DPR RI akan terus mendorong dan mengawal kebijakan serta anggaran yang berpihak pada pengurangan risiko bencana.  Komisi VIII DPR juga terus melakukan komunikasi dengan kepala BNPB dan Kementerian Sosial untuk memastikan percepatan bantuan bagi masyarakat tardapak banjir" tegas Aprozi Alam.

Aprozi Alam menutup pernyataannya dengan pesan harapan dan doa. "Melalui ujian ini, mari kita perkuat solidaritas. Kepada para korban, kami akan terus mendampingi dan memperjuangkan hak-hak Anda. Kepada para relawan dan tenaga medis di lapangan, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT melindungi kita semua dan memberikan kekuatan untuk melewati cobaan ini."