

Prabowo dan Presiden Brasil Sepakat Perkuat Kerja Sama Energi Bersih, Komisi XII DPR Dukung Langkah Strategis Ini
Jakarta, 11 Juli 2025 – Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang berlangsung di Brasilia. Salah satu topik utama yang dibahas dalam pertemuan bilateral tersebut adalah penguatan kerja sama di sektor energi bersih, bioenergi, dan ketahanan iklim.
Brasil dikenal sebagai negara dengan pengalaman panjang dalam pengembangan biofuel, terutama bioetanol dari tebu dan biodiesel dari kedelai. Presiden Prabowo menyebut Brasil sebagai mitra strategis dan teladan dalam pengelolaan energi berbasis hayati.
"Brasil memberi teladan yang luar biasa dalam penggunaan biofuel serta inovasi sektor pertanian. Produktivitas Brasil luar biasa, dan kami ingin belajar dari pengalaman itu," kata Prabowo.
Sebagai langkah nyata, Indonesia akan mengirim tim teknis ke Brasil untuk mendalami teknologi bioenergi dan pertanian rendah emisi. Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen mengejar target 100 persen bauran energi terbarukan paling lambat pada tahun 2040.
"Target Indonesia adalah 100 persen energi terbarukan pada 2040. Tapi para ahli saya mengatakan kita bisa mencapainya jauh lebih cepat," tegasnya.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, menyebut bahwa pengalaman Brasil sangat relevan untuk mempercepat transisi energi di Indonesia. Ia menyoroti fakta bahwa 88 persen listrik di Brasil sudah menggunakan energi rendah karbon seperti air, surya, angin, dan bioenergi.
"Brasil sudah membuktikan dirinya. Pengalaman mereka bisa jadi referensi penting buat kita mempercepat bauran energi bersih," ujar Bahlil.
Ia juga menambahkan bahwa kerja sama ini sejalan dengan regulasi baru, yaitu Permen ESDM No. 4 Tahun 2025 yang mengatur percepatan pengembangan biofuel nasional. Menurutnya, kolaborasi Indonesia–Brasil dapat mendorong alih teknologi, peningkatan kapasitas SDM, serta perluasan investasi di sektor energi terbarukan.
Dukungan atas kerja sama ini juga datang dari parlemen. Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Christiany Eugenia Paruntu, menyambut baik langkah pemerintah dalam memperkuat kemitraan strategis dengan Brasil di bidang energi hijau.
"Kerja sama ini bukan sekadar bentuk diplomasi energi, tapi peluang nyata untuk mempercepat transformasi sistem energi nasional menuju arah yang lebih bersih dan berkelanjutan," ujar Christiany.
Menurutnya, kerja sama semacam ini harus diarahkan untuk menjangkau masyarakat secara luas, terutama dalam menghadirkan akses energi bersih yang terjangkau dan merata.
"Kami berharap kerja sama ini benar-benar bisa memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, termasuk memperkuat infrastruktur energi bersih secara nasional," jelas legislator asal daerah pemilihan Sulawesi Utara itu.
Ia juga menegaskan bahwa DPR RI, khususnya Komisi XII, akan terus mendukung langkah strategis pemerintah dalam kerangka regulasi, penganggaran, dan pengawasan agar program-program transisi energi ini dapat berjalan secara konsisten dan menyentuh kebutuhan masyarakat di lapangan.