Menteri UMKM RI; Alokasi KUR pada Sektor Produksi beri Dampak Ganda bagi Perekonomian Nasional

  1. Beranda
  2. Berita
  3. EKSEKUTIF / KABINET
Menteri UMKM Maman Abdurrahman saat menyampaikan sambutannya di acara Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 di Jakarta, (22/8). Foto: Liputan6

Menteri UMKM RI; Alokasi KUR pada Sektor Produksi beri Dampak Ganda bagi Perekonomian Nasional

Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) RI, Maman Abdurrahman mengatakan bahwa alokasi kredit usaha rakyat (KUR) ke sektor produksi memberikan dampak ganda (multiplier effect) bagi perekonomian nasional.

Dalam sambutannya di acara Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 di Jakarta, Jumat, (22/8/25), Menteri Maman menyampaikan penyaluran KUR ke sektor produksi hingga semester I 2025 telah mencapai 60,3 persen.

"Saya menganggap ini penting karena kalau kita alokasi dana KUR itu 60 persen ke sektor produksi, multiplier effect-nya juga banyak, seperti penyerapan tenaga kerja, memiliki efek atau dampak ekonomi, dan lain sebagainya," kata Menteri Maman.

Kementerian UMKM mencatat hingga 19 Agustus 2025, realisasi penyaluran KUR telah mencapai Rp169,2 triliun atau 52,1 persen dari target Rp300 triliun.

Adapun Dana tersebut telah disalurkan kepada 2,90 juta debitur penerima, yang terdiri dari 1,05 juta debitur baru dan 1,08 juta debitur graduasi. Dari jumlah tersebut, Rp101,9 triliun tersalurkan untuk sektor produksi.

Memteri Maman juga menyoroti bahwa program KUR setiap tahunnya selama ini masih banyak berfokus pada target angka, alih-alih memperhatikan kualitas penyalurannya.

"Untuk itu, proses distribusi KUR tidak hanya sekadar dilihat dari aspek kuantitas saja, tapi juga harus dilihat dari aspek kualitas juga," ucapnya.

Memteri Maman menilai dengan penyaluran sebesar 60,3 persen untuk sektor produksi pada enam bulan pertama tahun ini, diharapkan bisa ditingkatkan hingga angka 63-65 persen dalam waktu dekat.

"Apabila sampai nanti akhir tahun ini kita konsisten sudah bisa menyalurkan lebih 60 persen, saya pikir mungkin ini sudah boleh target alokasi KUR produksinya kita naikkan di antara 63 atau 65 persen, supaya ini bisa menjadi challenging dan tantangan juga untuk kita semua," jelasnya.

Selain itu, penguatan usaha mikro, kecil dan menengah juga dilakukan Kementerian UMKM melalui kemudahan kepada para pengusaha untuk mendapatkan berbagai sertifikat mulai dari sertifikat halal, BPOM hingga SNI.

"Pemberian sertifikasi seperti sertifikasi halal hingga BPOM, dalam konteks persentase alhamdulillah terjadi peningkatan yang sangat signifikan dan rata-rata itu di atas 50 persen hingga 100 persen," ungkapnya.

"Ini semua karena kolaborasi, dan semua tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing untuk usaha-usaha UMKM," lanjut Menteri Maman.