

Adies Kadir : “Penyitaan 1,2 Ton Narkoba Bukti Keseriusan Pemerintah dalam Implementasi Astacita”
Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir memberikan apresia kepada pemerintah yang telah berhasil memgungkap kasus narkoba dengan menyita 1,2 ton narkoba sepanjang Februari 2025.
Dengan keberhasilan tersebut, Adies Kadir menjelaskan bahwa hal tersebut adalah bukti implementasi dari Astacita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Penyitaan 1,2 ton narkoba ini membuktikan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran serius dalam menjalankan Astacita, khususnya dalam hal penegakan hukum yang tegas dan kolaboratif untuk memberantas narkoba di Indonesia,” ucap Adies di Jakarta, Jumat, (7/3/25).
Adapun penyitaan tersebut diumumkan dalam konferensi pers yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, beberapa waktu lalu, yang melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) serta berbagai instansi terkait lainnya, termasuk Kepolisian dan Kejaksaan.
Berdasarkan data dari BNN, penyitaan tersebut terdiri dari 201.290,22 gram sabu, 894.330 gram ganja, serta 303.188 butir ekstasi atau setara dengan 115.211,65 gram. Terungkap modus operandi dalam operasi ini diantaranya pemanfaatan jasa ekspedisi dan penyelundupan narkotika dalam tangki mobil.
Memanggapi hal tersebut, Adies menegaskan bahwa ancaman narkoba terhadap generasi muda harus ditanggapi dengan serius. Dengan mengacu pada survei prevalensi penyalahgunaan narkotika tahun 2023, menurutnya, angka pengguna narkoba di Indonesia mencapai 1,73 persen dari populasi, atau sekitar 3,3 juta jiwa, dimana mayoritasnya pengguna baru dari rentang kelompok usia 15-24 tahun.
"Jika peredaran narkoba tidak diberantas secara tegas, misi Indonesia Emas 2045 bisa terancam. Generasi muda yang seharusnya menjadi pemimpin masa depan justru bisa kehilangan produktivitas akibat narkoba," tegasnya
Oleh karena itu, lanjut Adies, sinergitas lintas lembaga dalam upaya pemberantasan narkoba adalah hal yang penting untuk dilakukan. Kerja sama sama erat antara BNN, Kepolisian, Kejaksaan, serta kementerian terkait harus terus diperkuat agar peredaran narkotika di Indonesia semakin mudah dideteksi dan ditindak.
“Kita berharap setiap anggota desk pemberantasan narkoba semakin proaktif dan responsif dalam mendeteksi aktivitas ilegal ini. Dengan komitmen kuat dan kerja sama yang solid, kita bisa menghancurkan rantai bisnis perdagangan narkotika dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi masyarakat,” lanjutnya