HUT ke-61 Partai Golkar: Soedeson Tandra Membagikan Bantuan Sosial kepada Warga Papua Tengah

  1. Beranda
  2. Berita
  3. DAERAH PEMILIHAN
Anggota Komisi III DPR RI / Dapil Papua Tengah, Soedeson Tandra (tengah) bersama masyarakat Nabire, Papua Tengah

HUT ke-61 Partai Golkar: Soedeson Tandra Membagikan Bantuan Sosial kepada Warga Papua Tengah

Nabire, Papua Tengah – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-61 Partai Golkar, Anggota Fraksi Partai Golkar Provinsi Papua Tengah, Dr. Soedeson Tandra, S.H., M.Hum, kembali menunjukkan komitmennya kepada masyarakat.

Dengan bantuan yang dibagikan di luar program parlemen, Soedeson Tandra mendukung anak-anak yatim, janda, dan korban banjir di Distrik Wanggar, Provinsi Nabire.

Sri Wijanto, relawan di Nabire yang terlibat dalam pembagian bantuan ini, menjelaskan bahwa aksi sosial ini merupakan bagian dari program yang dikembangkan oleh Soedeson Tandra untuk mendukung masyarakat Provinsi Papua Tengah, terutama yang membutuhkan bantuan.

“Kami telah mendistribusikan bantuan ini kepada masyarakat dan melaksanakannya secara bertahap. Kami berharap tidak ada hambatan di fase berikutnya. Terima kasih banyak kepada Bapak Soedeson Tandra atas bantuannya kepada anak-anak Papua yang benar-benar membutuhkannya,” kata Sri Wijanto.

Dia menambahkan bahwa banyak program sosial yang diinisiasi oleh Soedeson Tandra di Nabire akan dilanjutkan sebagai bukti nyata perhatian terhadap masyarakat kecil dan korban bencana alam.

“Terima kasih banyak, Bapak Soedeson Tandra, kami telah menerima sumbangan dan bantuan Anda. Salam hangat dari Panti Asuhan KSK Nabire. Semoga Tuhan memberkati semua usaha Anda,” kata salah satu anak yang menerima bantuan tersebut.

Melalui inisiatif sosial ini, Soedeson Tandra menegaskan komitmennya terhadap kebijakan kemanusiaan dan kepeduliannya terhadap kondisi kehidupan penduduk di daerah pemilihannya.

Bantuan ini adalah bukti bahwa belas kasih dan kasih sayang dapat menjadi jembatan menuju harapan baru, terutama bagi mereka yang berjuang di wilayah Papua Tengah.