

Dadang M. Naser : “Pemanfaatan Lahan Kehutanan Untuk Cadangan Pangan, Harus Bersumber dari Tanaman Pangan yang Tetap Berbasis Hutan”
Jakarta - Komisi IV DPR RI melaksanakan Rapat kerja dengan Kementerian Pertanian RI (Kementan) yang dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang di dampingi oleh Wamentan Sudaryono beserta jajaran Dirjen di lingkungan Kementan dengan agenda pembahasan terkait Efesiensi anggaran Kementan dan pembahasan isu-isu strategis dan aktual lainnya di Ruang Rapat Komisi IV Komplek Parlemen, Senayan, selasa (11/3/25).
Dalam Rapat Kerja tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI Dadang M. Naser menyoroti terkait koordinasi antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) terkait dengan upaya alokasi pemanfaatan 20 juta hektar lahan hutan dalam rangka membantu penyediaan cadangan pangan.
Menurutnya, lahan kehutanan tetap harus berbasis pada kehutanan, sehingga tidak dapat dialihfungsikan menjadi lahan pertanian seperti padi dan jagung.
“Ada hal yang harus digarisbawahi bahwa tanaman kehutanan harus berbasis kehutanan, tidak bergeser kepada lahan terbuka yang perlu matahari banyak, jagung, padi itu berat kalau di kehutanan.” kata Dadang.
Oleh karena itu, Dadang memberikan masukan kepada kementerian Pertanian untuk tetap memanfatkan lahan hutan dalam rangka peningkatan cadangan pangan melalui tanaman yang berbasis hutan, tetapi dapat menjadi sumber pangan yang memiliki nilai karbohidrat tinggi.
“Tapi kalau ada karbo yang lain, yaitu sukun itu kami sedang ada pendalaman dengan UNPAD tentang sukun yang bisa memberikan karbohidrat yang baik bisa dibikin tepung,” ucapnya.
Selain itu, Dadang juga mengkritisi banyaknya lahan Perhutani dan perkebunan Nusantara yang disewakan, sehingga terjadinya alih fungsi lahan.
“Kehutanan mestinya ditunjang dengan perkebunan sukun, atau dengan Perhutani atau juga perkebunan Nusantara 8, ini lahan banyak tapi mereka sewakan, ini yang menyebankan banjir, banjir dimana-mana itu karena alih fungsi lahan.” jelasnya