Lamhot Sinaga : “Dana KUR Untuk Memajukan UMKM”

  1. Beranda
  2. Berita
  3. KOMISI VII
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Golkar Lamhot Sinaga, Foto : TVR Parlemen

Lamhot Sinaga : “Dana KUR Untuk Memajukan UMKM”

Jakarta - Komisi VII DPR RI menggelar rapat kerja (raker) dengan Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurahman di Komplek Parlemen, Senayan, selasa, (18/3/25).

Pada raker kali ini hadir juga sejumlah bank himpunan bank negara (Himbara) dan juga bank swasta untuk membahas program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Wakil Ketua Komisi VII DPR Lamhot Sinaga berharap uang KUR yang nilainya mencapai lebih dari Rp 300 Triliun itu tidak disalahgunakan.

Lamhot menjelaskan, arti penyalahgunaan ini terkait dengan para pengusaha penerima dana KUR yang menggunakan pinjamanya untuk membeli barang impor untuk dijual kembali di dalam negeri. 

"Ini kan anomali. Padahal tujuan KUR itu sendiri yang ingin memajukan UMKM. Sementara banjirnya produk impor itu adalah salah satu monster pembunuh matinya UMKM di negeri ini," tegas Lamhot di ruang rapat Komisi VII DPR, Senayan, Selasa (18/3).

Lamhot menuturkan bahayanya jika Indonesia kebanjiran produk-produk impor yang murah. Karena, barang impor sering kali diproduksi dengan biaya yang lebih rendah, baik karena upah pekerja yang lebih murah di negara asal atau efisiensi produksi yang lebih tinggi sehingga membuat harga barang impor lebih kompetitif di pasar, yang bisa membuat produk lokal dari UMKM sulit bersaing, terutama dari segi harga.

Hal ini makin memburuk ditengah kurangnya edukasi kepada masyarakat. Sebab, banyak konsumen yang kadang-kadang masih memandang produk impor memiliki kualitas yang lebih baik, meskipun tidak selalu demikian.

"Barang impor yang lebih murah bisa menggoda konsumen untuk memilihnya, meskipun produk lokal yang dibuat oleh UMKM memiliki kualitas yang sebanding. Akhirnya yang dirugikan para pengusaha UMKM itu sendiri," jelasnya.

Tentu saja dengan situasi seperti ini membuat pasar lokal mengalami penyusutan. Sebab dengan banyaknya barang impor murah yang beredar di pasar, permintaan terhadap produk lokal dari UMKM otomatis menurun.

"Inilah yang membuat para pengusaha UMKM mengalami kesulitan untuk bertahan dan berkembang," tegas Lamhot.

Oleh karena itu, Lamhot meminta kepada pemerintah, khususnya Menteri UMKM untuk memikirkan dan membuat skema yang tepat agar situasi ini tidak berlarut-larut terjadi.

"Kita harus memastikan yang ada di market place itu produk-produk dalam negeri. Bukan barang impor," tegasnya. 

Pada raker tersebut Lamhot juga menilai sosok Maman Abdurahman adalah figur yang hampir sepanjang hidupnya selalu mengurusi hal-hal yang besar dan terkait korporasi multi nasional. Namun, sekarang beliau ini diamanahkan untuk mengurusi usaha-usaha mikro dan kecil.

"Jadi harus kita dukung, agar kinerja kementerian UMKM sebagai mitra Komisi VII DPR bisa lebih baik lagi," pungkasnya.