

Nurul Arifin Dorong Aparat Usut dan Tindak Tegas Dalang Penyerangan KKB di Yahukimo, Papua
Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin, mendesak aparat keamanan segera mengusut serta menindak tegas dalang di balik penyerangan brutal yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua. Dimana insiden tersebut mengakibatkan seorang guru tewas beberapa hari lalu.
"Kasus seperti ini terus berulang. Saya berharap aparat bisa segera bertindak menelusuri latar belakang kejadian ini dan mengambil langkah tegas,” ujar Nurul saat ditemui wartawan di DPR RI, Selasa (25/3/25).
Menurut Nurul, perlu adanya penyelidikan menyeluruh yang harus dilakukan agar insiden serupa tidak terus terulang. Ia juga tekankan pentingnya mengidentifikasi dan menangkap dalang di balik aksi kekerasan ini.
"Aparat harus segera mencari tahu siapa yang berada di balik kerusuhan ini. Ini bukan sekadar kasus biasa, tapi sudah menyangkut keamanan dan nyawa masyarakat,” tegas Nurul.
Politisi Partai Golkar ini juga menuntut penindakan hukum yang lebih tegas terhadap pelaku serangan. Ia meminta agar tidak ada kompromi bagi pihak-pihak yang sengaja menciptakan instabilitas di Papua.
"Harus ada ketegasan dari aparat dalam menelusuri dan menangkap pelaku. Jangan sampai kejadian ini berlalu begitu saja tanpa pertanggungjawaban,” ujarnya.
Dalam hal ini, Nurul menepis anggapan bahwa penyerangan ini terkait dengan pengesahan Revisi Undang-Undang (RUU) No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ia menegaskan bahwa tugas TNI tetap sesuai dengan amanat undang-undang, yaitu menjaga kedaulatan dan pertahanan negara.
"Jangan kaitkan insiden ini dengan revisi RUU TNI. Tidak ada hubungannya. TNI punya tugas dan fungsinya yang jelas untuk menjaga pertahanan negara,” katanya.
Disamping itu, Nurul menekankan pentingnya perlindungan lebih lanjut bagi tenaga pendidik dan tenaga medis di Papua. Menurutnya, mereka adalah garda terdepan dalam membangun wilayah tersebut dan harus mendapatkan rasa aman saat menjalankan tugasnya.
“Para guru dan tenaga medis itu bukan militer, mereka hadir untuk membangun Papua. Negara harus memastikan mereka bisa bekerja dengan aman tanpa ancaman,” pungkasnya.
Seiring meningkatnya eskalasi konflik di Papua, Nurul berharap aparat segera bertindak cepat dan tegas agar kejadian serupa tidak kembali terulang, serta memberikan rasa aman bagi masyarakat setempat.