Bambang Patijaya Apresiasi Strategi Impor Migas Menteri Bahlil sebagai Bagian Politik Dagang RI-AS

  1. Beranda
  2. Berita
  3. KOMISI XII
Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya

Bambang Patijaya Apresiasi Strategi Impor Migas Menteri Bahlil sebagai Bagian Politik Dagang RI-AS

Jakarta - Ketua Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Patijaya menyatakan dukungannya terhadap langkah strategis yang diambil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkait kebijakan impor migas. 

Menurutnya, kebijakan tersebut dinilai sebagai upaya adaptif untuk menghadapi tantangan global dan menjaga stabilitas ekonomi nasional melalui pendekatan politik dagang yang cermat.

Diketahui bahwa, Menteri Bahlil mengungkapkan bahwa rencana peningkatan impor minyak mentah (crude oil) dan gas petroleum cair (LPG) dari Amerika Serikat merupakan bagian dari strategi perdagangan luar negeri Indonesia. Hal itu, menurutnya, dalam rangka menyikapi tren proteksionisme global dan kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan oleh sejumlah negara.

Dalam hal ini, Bambang Patijaya menilai langkah ini sebagai strategi yang tepat untuk membuka ruang negosiasi dalam forum bilateral dengan AS, terutama terkait tarif perdagangan yang mempengaruhi ekspor produk Indonesia. 

Bambang menegaskan bahwa peningkatan impor dari AS tidak serta-merta menambah total volume impor migas nasional, tetapi lebih merupakan redistribusi sumber pengadaan migas dari negara lain, seperti negara-negara di Timur Tengah.

“Langkah ini tidak hanya membantu dalam diversifikasi sumber energi, tetapi juga menjadi instrumen untuk menyeimbangkan neraca perdagangan bilateral kita dengan Amerika Serikat,” kata Bambang dalam rilis yang diterima, di Jakarta, Rabu (16/4/25).

Bedasarkan data dari Kementerian ESDM menunjukkan bahwa dari total konsumsi LPG nasional yang mencapai sekitar 8,17 juta ton per tahun, Indonesia masih mengimpor sekitar 85 persen kebutuhan tersebut. Negara pemasok utama antara lain Amerika Serikat, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Arab Saudi, dan Aljazair.

Lebih lanjut, Bambang juga menekankan pentingnya langkah ini agar tetap memperhatikan prinsip win–win solution, yang tidak hanya bagi AS sebagai mitra dagang, tetapi juga terhadap negara-negara lain yang selama ini menjadi mitra strategis dalam pengadaan energi nasional.

"Kami mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Menteri Bahlil dalam menjalankan kebijakan Presiden Prabowo menghadapi tantangan perdagangan internasional, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia," tegasnya

Bambang juga memastikan bahwa Komisi XII DPR RI akan terus mengawal dan memberikan masukan konstruktif terhadap kebijakan ini agar benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi bangsa dan negara.