Koperasi Bangkit di Era Prabowo, Sarmuji: Saatnya Kembalikan Soko Guru Ekonomi

  1. Beranda
  2. Berita
  3. Fraksi Golkar DPR RI
Fraksi Golkar gelar FDG betajuk “Mencari Format Ideal Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih”, (20/5)

Koperasi Bangkit di Era Prabowo, Sarmuji: Saatnya Kembalikan Soko Guru Ekonomi

Senayan, Jakarta – Fraksi Partai Golkar DPR RI menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Mencari Format Ideal Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih”. Forum ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk Dr. Ferry Joko Juliantono, SE.Ak, M.Si selaku Kordinator Pelaksana Harian Satgas Percepatan Koeprasi Merah Putih yang sekaligus Wakil Menteri Koperasi RI.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, Muhammad Sarmuji, mengatakan bahwa koperasi merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Ia mengingatkan kembali peran koperasi yang sangat kuat pada masa Orde Baru sebagai soko guru perekonomian rakyat, namun kini keberadaannya tak lagi menjadi penopang utama.

“Soko itu runtuh, sudah lama, dan tidak dibangun kembali. Soko berarti tiang atau penopang. Dalam koperasi, manusia dihargai karena kemanusiaannya, bukan karena hartanya. Berbeda dengan PT, di koperasi keputusan diambil bersama. Ini mencerminkan semangat gotong royong,” tegas Sarmuji  di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5).

Ia menyambut positif perhatian yang kembali diberikan terhadap koperasi di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, inisiatif seperti pendirian Koperasi Merah Putih menjadi langkah awal penting untuk menghidupkan kembali semangat koperasi sebagai sistem ekonomi berbasis kolektivitas dan keadilan sosial.

“Kita menyambut gembira langkah Pak Prabowo yang berusaha mendekatkan idealita koperasi dengan kenyataan, mengejawantahkan das sollen dan das sein keberadaan dan fungsi koperasi dalam sistem perekonomian nasional dengan mendorong pendirian koperasi ditingkat desa/kelurahan secara serentak dan terencana,” ujar Sarmuji.

Sejak reformasi  bergulir, tidak ada yang menegakkan konsep koperasi sebagai tiang perekonomian. Oleh karenanya, melalui FGD ini diharapkan menghasilkan masukan konstruktif dalam merumuskan format kelembagaan dan sistem kerja koperasi yang ideal, relevan, dan mampu menjawab kebutuhan zaman.

“Kami ingin mendukung. Dalam diskusi terbatas ini, kami memberikan sejumlah masukan yang bisa menjadi bahan pertimbangan pemerintah. Desain koperasi yang tepat harus dirumuskan agar koperasi benar-benar bisa menjadi soko guru ekonomi lagi,” tambahnya.

Sarmuji menutup dengan menegaskan bahwa semangat gotong royong adalah kunci untuk menggapai cita-cita besar membangun koperasi yang kuat, inklusif, dan berpihak pada rakyat kecil. “Tidak ada yang mudah untuk mencapai target membentuk 80 ribu koperasi desa/kelurahan merah putih ini, tetapi jika kita lakukan bersama saya yakin akan berhasil. Fraksi Partai Golkar juga berkomitmen untuk mendukung dan mengawal pelaksanaan program Pak Prabowo ini,” tegasnya.