

Anggota DPR Maharani : Maraknya Produk Ilegal dan overclaim , Perkuat Regulasi Online
Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Maharani meminta agar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memperluas pengawasan terhadap penjualan obat, kosmetik dan makanan via online.
Maharani menyoroti pentingnya pengawasan agar tidak terjadi kasus Peredaran produk ilegal seperti Obat Bahan Alam (OBA) yang mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) di lapak-lapak online.
"Saya mengapresiasi BPOM sering melakukan razia dan berhasil menyita produk ilegal bernilai miliaran rupiah, namun pola pengawasannya masih berbentuk reaktif, baru bertindak setelah ada kasus viral" Kata Maharani dalam keterangan tertulis, Kamis 19 Juni 2025
Politikus Partai Golkar ini mengatakan, BPOM perlu memiliki sistem yang bisa mendeteksi lebih awal. Diapun mendorong penggunaan teknologi seperti AI dan data analytics bisa diterapkan agar pelanggaran bisa dicegah sejak dini.
Ia juga menegaskan bahwa penanganan terhadap produk ilegal tidak cukup dengan memblokir link. Harus ada kerja sama erat antara lintas lembaga, seperti Kominfo, BPOM, marketplace, dan aparat penegak hukum. Mulai dari berbagi data, mengejar produsen, hingga audit berkala terhadap jalur distribusi online. Terangnya
"Razia saja tidak cukup. Masyarakat juga harus cerdas dan waspada. Saya mendorong agar kampanye edukasi publik ditingkatkan, sampai ke daerah-daerah. Libatkan puskesmas dan apoteker untuk mengajari warga cara cek nomor izin BPOM (NIE), membaca label, dan tidak mudah percaya pada klaim yang berlebihan" Tegas Maharani.
Maharani juga mengatakan banyak influencer mempromosikan produk “pemutih instan ” yang membahayakan bahkan overclaim. Kami di Komisi IX mendorong aturan tegas kepada influencer yang nakal bahkan dikenakan sanksi kalau mempromosikan produk ilegal. Masyarakat tidak boleh disesatkan oleh popularitas.