Sari Yuliati Kecam Kekerasan Brutal Anak Terhadap Ibu di Bekasi: "Ini Alarm Darurat Moral dan Hukum"

  1. Beranda
  2. Berita
  3. KOMISI III
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai Golkar, Ir. Hj. Sari Yuliati, MT,.

Sari Yuliati Kecam Kekerasan Brutal Anak Terhadap Ibu di Bekasi: "Ini Alarm Darurat Moral dan Hukum"

Jakarta, 24 Juni 2025 – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Hj. Sari Yuliati, mengecam keras tindakan kekerasan brutal yang dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri di Perumahan Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat. Kejadian tragis yang terekam kamera CCTV ini memperlihatkan seorang pria muda secara brutal memukuli kepala ibunya hanya karena persoalan uang.

Rekaman singkat tersebut menjadi viral di media sosial dan menuai kemarahan publik. Banyak pihak menilai aksi tersebut sebagai bentuk kemunduran nilai kemanusiaan dan moral di tengah masyarakat.

“Sebagai seorang anak yang memiliki ibu, saya sangat terpukul melihat video itu. Dan sebagai legislator yang membidangi hukum, saya menilai ini adalah alarm darurat, baik secara moral maupun hukum. Tidak boleh ada toleransi terhadap kekerasan dalam bentuk apa pun, apalagi terhadap orang tua sendiri,” tegas Sari Yuliati dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (24/6).

Politisi Partai Golkar itu juga mendorong aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Ia menekankan pentingnya penegakan hukum yang cepat, adil, dan tegas agar menjadi efek jera dan pelajaran bagi masyarakat luas.

“Kasus ini harus menjadi momentum introspeksi bagi kita semua. Pendidikan karakter, kontrol sosial, dan penegakan hukum harus berjalan seimbang. Anak-anak kita tidak boleh kehilangan empati, apalagi terhadap orang tua yang telah melahirkan dan membesarkannya,” tambahnya.

Sari Yuliati juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, termasuk berani melaporkan jika mengetahui adanya potensi kekerasan dalam rumah tangga.

“Stop normalisasi kekerasan. Jangan diam saat melihat ketidakadilan. Karena suara kita bisa menyelamatkan satu nyawa,” pungkasnya.