

Karhutla Ancam Kesehatan Warga, dr. Maharani Desak Peningkatan Layanan Kesehatan dan Pencegahan
Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI dari Daerah Pemilihan Riau, dr. Maharani, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kembali munculnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Riau, termasuk di daerah kampung halamannya sendiri.
“Kabut asap bukan hanya peristiwa tahunan yang mengganggu lingkungan, tetapi telah menjadi ancaman nyata dan serius terhadap kesehatan masyarakat. Anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penderita penyakit kronis menjadi kelompok yang paling rentan terdampak,” ujar dr. Maharani.
Sebagai legislator yang membidangi sektor kesehatan, dr. Maharani menegaskan bahwa penanganan Karhutla harus dilakukan secara permanen dan sistematis. Ia mendorong:
1. Pemerintah pusat dan daerah segera memperkuat sistem pencegahan dan pemadaman Karhutla.
2. Dinas Kesehatan di wilayah terdampak untuk mengaktifkan posko layanan kesehatan darurat, mendistribusikan masker N95, dan memberikan edukasi pencegahan ISPA.
3. Peningkatan sistem peringatan dini kualitas udara, serta dukungan terhadap fasilitas kesehatan yang menangani lonjakan kasus gangguan pernapasan akibat polusi asap.
“Ini bukan hanya persoalan Riau. Kabut asap dapat berdampak lintas provinsi, bahkan lintas negara, jika tidak ditangani dengan serius. Kita bicara soal udara sesuatu yang tidak mengenal batas wilayah administratif,” tegas dr. Maharani.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk:
• Mengurangi aktivitas di luar ruangan saat kualitas udara memburuk
• Menggunakan masker standar medis seperti N95 saat berada di luar
• Menjaga daya tahan tubuh dengan pola makan bergizi dan hidrasi cukup
• Segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala pernapasan
“Udara bersih adalah hak dasar warga negara. Saya berkomitmen untuk terus mengawal isu ini di parlemen dan memastikan adanya kebijakan jangka panjang untuk menjamin kesehatan masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan, khususnya bagi masyarakat Riau,” pungkasnya.