

Gandung Pardiman; Apresiasi Kementerian UMKM: 60% Penyaluran KUR Semester I 2025 Terserap ke Sektor Produksi.
Jakarta, 25/8/2025 – Anggota Komisi VII DPR RI Gandung Pardiman Memberikan Apresiasi kepada Kementerian Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurahman, atas capaian penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Semester I tahun 2025. Berdasarkan laporan Kementerian, sebesar 60 persen dari total penyaluran KUR berhasil disalurkan ke sektor produksi, yang mencakup sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan sektor produksi lainnya.
Gandung, menilai capaian tersebut sejalan dengan target pemerintah untuk memperkuat basis ekonomi rakyat melalui pembiayaan yang berorientasi pada peningkatan kapasitas produksi. Penyaluran KUR yang lebih dominan ke sektor produktif diharapkan mampu mendorong penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan nilai tambah produk UMKM, serta memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Data Per Mei 2025, estimasi jumlah UMKM di Indonesia mencapai 66 juta unit, naik dari sekitar 64,2 juta unit pada akhir 2024, Pada data tahun sebelumnya (2023), UMKM tercatat sekitar 66 juta unit, menyerap 97% tenaga kerja dan menyumbang 61% terhadap PDB nasional (sekitar Rp 9.580 triliun UMKM menyumbang dominasi dalam struktur usaha Indonesia, mencapai 99% dari total unit usaha
Anggota Komisi VII Dapil Jogjakarta ini, menegaskan bahwa langkah Kementerian UMKM yang konsisten menyalurkan KUR pada sektor-sektor produksi menandakan Pemerintah Konsen mendorong Usaha Mikro dan Menengah menjadi Penggerak ekonomi Lokal sebagai penopang Ekonomi Nasional, Berdasarkan data IMF Country Report 2024, sektor UMKM (termasuk koperasi) menyumbang 61 % dari total PDB Indonesia. Tidak melulu diarahkan menjadi Masyarakat konsumtif,” ujar Gandung.
Kami Mendorong Kementerian UMKM memperkuat pengawasan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Bank Himbara tentunya Kelayakan Usaha menjadi Poin Penting dalam penilaiannya, meningkatkan literasi keuangan bagi Pengusaha umkm, serta memperluas akses pembiayaan bagi usaha kecil di daerah terpencil, agar kebijakan ini dirasakan merata, adil serta inklusif. tutup, Gandung.