Sumut dilanda Banjir dan Longsor
Sumut Dilanda Banjir dan Longsor, Mangihut Sinaga: “Kita Berduka, Tapi Harus Bergerak Cepat”
FraksiGolkar - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Golkar, Mangihut Sinaga, S.H., M.H., menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara, termasuk Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Tapanuli Utara, Nias Selatan, dan Kota Gunungsitoli.
Bencana yang dipicu hujan ekstrem selama berhari-hari itu mengakibatkan belasan korban jiwa, puluhan warga luka-luka, ribuan mengungsi, serta ratusan rumah rusak berat. Data BNPB dan BPBD Sumut menunjukkan skala bencana yang luas:
– 5 korban meninggal di Sibolga, dengan 4 lainnya masih dalam pencarian;
– 4 korban meninggal di Tapanuli Tengah akibat tertimbun longsor;
– 8 korban meninggal di Tapanuli Selatan, serta lebih dari 2.851 warga mengungsi;
– Puluhan rumah dan infrastruktur rusak di Mandailing Natal, Tapanuli Utara, Gunungsitoli, dan Nias Selatan.
Melihat tragedi yang menimpa banyak keluarga, Mangihut Sinaga menyampaikan belasungkawa mendalam.
“Saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban. Musibah ini meninggalkan luka yang mendalam bagi kita semua di Sumatera Utara,” ujar Mangihut.
Dorong Sinergi Total: Pemerintah Daerah - BNPB - BPBD - TNI/Polri
Mangihut menekankan pentingnya respon cepat dan terkoordinasi dari seluruh pihak, mengingat cuaca ekstrem diperparah oleh fenomena Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B yang memicu hujan lebat, angin kencang, hingga gelombang tinggi di wilayah Sumut.
Menurutnya, upaya penyelamatan warga harus menjadi prioritas utama.
“Saya mendesak seluruh instansi BNPB, BPBD, TNI, Polri, pemerintah daerah, hingga relawan untuk memperkuat sinergi. Fokus kita adalah penyelamatan warga, percepatan evakuasi, dan memastikan tidak ada lagi korban jiwa,” tegas Mangihut.
Pentingnya Monitoring Cuaca dan Evakuasi Mandiri
Mangihut juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di bantaran sungai, lereng bukit, dan kawasan rawan longsor.
Ia mengimbau warga mengikuti arahan resmi petugas serta memantau kondisi cuaca dari BMKG.
“Keselamatan harus menjadi prioritas. Bila hujan deras mengguyur lebih dari satu jam, warga di daerah rawan longsor dan banjir harus segera mengungsi ke tempat yang aman,” imbau Mangihut.
Harapan Pemulihan Cepat dan Bantuan Pemerintah Pusat
Mangihut juga berharap pemerintah pusat segera memperkuat dukungan logistik, kesehatan, dapur umum, serta bantuan pemulihan untuk ribuan warga terdampak.
“Semoga peanganan darurat ini berjalan cepat dan tepat. Kita berharap bantuan pemerintah pusat dapat segera turun dan proses pemulihan dilakukan seefektif mungkin,” tutup Mangihut.
