Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga, saat bertukar cenderamata usai mengikuti Kunjungan Spesifik Komisi VII DPR ke PT Len Industri, (8/12). Foto: dpr.go.id
Lamhot Sinaga: PT Len Industri harus Jadi Benteng Kedaulatan Pertahanan Nasional
Jakarta—Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Lamhot Sinaga menegaskan perlunya memperkuat peran PT Len Industri (Persero) sebagai industri strategis yang berfungsi menjaga kedaulatan negara, khususnya dalam bidang teknologi pertahanan dan keamanan. Hal itu disampaikannya saat mengikuti Kunjungan Spesifik Komisi VII DPR ke PT Len Industri, Senin (8/12/25).
Lamhot Sinaga menyebut bahwa hubungan PT Len dengan pertahanan nasional sangat erat sehingga Indonesia tidak boleh lagi bergantung pada impor peralatan sensitif dari luar negeri. “PT Len ini adalah industri yang sangat kuat kaitannya dengan pertahanan negara. Karena itu kita ingin mendorong agar PT Len berkontribusi langsung pada kedaulatan bangsa,” kata Lamhot.
Ia menyoroti bahwa banyak produk pertahanan strategis masih didatangkan dari luar negeri, termasuk sistem radar, satelit, hingga drone. Situasi ini dinilai rentan terhadap kebocoran informasi serta melemahkan posisi Indonesia dalam menjaga data dan keamanan nasional.
“Kebanyakan masih impor. Bahkan penyimpanan data kita pun masih berada pada ekologi luar negeri, dan itu sangat rentan. Kalau Indonesia mampu memproduksi sendiri, maka kedaulatan kita jauh lebih terjaga,” tegasnya.
Dalam pernyataannya, Lamhot juga menekankan perlunya kerangka regulasi baru yang lebih sesuai dengan karakter PT Len sebagai industri pertahanan. Ia menolak PT Len diperlakukan sama seperti BUMN komersial yang berbasis keuntungan. “PT Len ini tidak boleh disamakan dengan BUMN lainnya. Kalau BUMN lain dituntut revenue, PT Len tidak berbasis revenue, tetapi berbasis produk-produk yang menjaga keutuhan dan kedaulatan negara,” jelasnya.
Lamhot Sinaga menilai bahwa penguatan PT Len akan menjadi langkah penting dalam menghindarkan Indonesia dari ketergantungan teknologi luar negeri di sektor yang paling vital. “Mulai dari industri senjata, radar, satelit, hingga drone, itu harusnya kita produksi dalam negeri. Ketika kita mampu memproduksi semua itu, maka kedaulatan kita tidak mudah dimanfaatkan oleh pihak lain,” pungkasnya.
