

Komisi VIII Soroti Tantangan BPBD DIY dalam Penanggulangan Bencana
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Golkar Singgih Januratmoko, menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam upaya penanggulangan bencana. Salah satu permasalahan utama yang ditemukan adalah keterbatasan peralatan, minimnya sumber daya manusia (SDM), serta kurangnya koordinasi antarinstansi terkait.
"Upaya penanggulangan bencana harus diperkuat dengan kebijakan yang lebih jelas dan dukungan perundang-undangan yang memadai. Setelah menyelesaikan pembahasan dua undang-undang tentang haji dan pengelolaan keuangan haji, kami akan fokus pada revisi Undang-Undang Penanggulangan Bencana tahun depan. Ini penting untuk memperkuat peran BNPB dalam menghadapi bencana," kata Singgih dalam pertemuan dengan BPBD DIY di Yogyakarta, Jumat (21/3/25).
Singgih mengungkapkan bahwa meskipun awalnya disepakati dana sebesar Rp1,4 triliun untuk penanggulangan bencana, anggaran tersebut mengalami pemotongan menjadi sekitar Rp900 miliar. Kendati demikian, Komisi VIII tetap optimistis bahwa pengalokasian anggaran untuk tahap siaga bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi dapat dioptimalkan ke depannya.
"Anggaran untuk siaga bencana harus menjadi prioritas utama. Beberapa peralatan untuk pertolongan pertama dan langkah preventif perlu segera dipenuhi. Misalnya, untuk mendukung operasional BPBD, kami mengusulkan agar kendaraan operasional, seperti mobil bahan bakar minyak (BBM) Pertadek dengan pelat merah, dapat memperoleh akses subsidi BBM," jelasnya.
Disamping itu, Komisi VIII DPR RI juga mendorong penguatan koordinasi antara BPBD dan pemerintah daerah agar BPBD memiliki akses lebih mudah terhadap bahan bakar subsidi serta percepatan pengadaan barang yang diperlukan untuk kesiapsiagaan bencana.
Dengan revisi perundang-undangan dan penguatan anggaran, Singgih berhatap penanggulangan bencana di Indonesia, khususnya di DIY, dapat semakin efektif dan mampu mengurangi dampak bencana di masa depan.