Misbakhun Dorong Kepercayaan Pelaku Pasar Pada Saham HIMBARA

  1. Beranda
  2. Berita
  3. KOMISI XI
Ketua Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun, Foto : CNBC Indonesia

Misbakhun Dorong Kepercayaan Pelaku Pasar Pada Saham HIMBARA

 

Jakarta - Ketua Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun memberikan keyakinan kepada para pelaku pasar modal tetap mempercayai bank-bank BUMN yang dikonsolidasikan ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Menurutnya, kehadiran Danantara seharusnya tidak menyebabkan lembaga keuangan yang berhimpun di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memperoleh sentimen negatif.

"Justru saat bank-bank Himbara ini dalam performance terbaik mereka, sahamnya terkoreksi cukup dalam. Fundamental korporasi mereka sangat bagus, tetapi apakah pantas dihukum (penurunan nilai) begitu dalamnya lewat harga sahamnya yang terdeskripsi di indeks itu?" kata Misbakhun dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, sabtu (22/3/25).

Saat berbicara sebagai narasumber Capital Market Forum 2025 bertema Optimisme Pasar Modal RI di Tengah Perang Dagang Jilid II di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (21/3), Misbakhun memberikan contoh Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang berkinerja cemerlang sehingga mampu membukukan laba bersih lebih dari Rp60 triliun pada tahun 2024. Meskipun demikian, nilai saham emiten berkode BBRI itu justru merosot.

"Jadi, apakah penurunan nilai saham didasarkan pada fundamental korporasinya, atau persepsi yang terus dikembangkan untuk menggerus kepercayaan?" ucapnya.

Menurutnya, pembentukan Danantara merupakan keputusan politik untuk mendorong BUMN lebih aktif. Oleh karena itu, DPR RI dan Pemerintah merevisi Undang-Undang BUMN.

Ia juga menegaskan bahwa pemilik saham Danantara tetap pemerintah. Sebelumnya, saham pemerintah di BUMN dikuasakan kepada Menteri Keuangan. Selanjutnya Menteri Keuangan menguasakan saham tersebut kepada Menteri BUMN.

"Kemudian dioperasionalkan oleh masing-masing BUMN. Secara teoretis, negara tidak boleh hadir di pasar secara langsung sehingga Pemerintah harus punya agennya di market," jelas Misbakhun. 

Disamping itu, Misbakhun juga menyebut Danantara hadir untuk menarik talenta profesional bersedia bekerja di BUMN.

Misbakhun mengungkapkan banyak talenta hebat lulusan luar negeri menjadi takut berkarier di BUMN karena khawatir bakal terkena kasus hukum ketika menjalankan aksi korporasi perusahaan pelat merah yang akhirnya merugi.

"Makanya, kami mengambil keputusan politik bahwa investasi itu yang merugi tidak semata-mata di-recently kerugian negara demi melindungi profesional ketika dia menjalankan proses bisnis secara profesional. Namanya investasi, ada saatnya rugi, ada saatnya untung," lanjut Misbakhun.

Oleh karena itu, Misbakhun berharap seluruh pihak mau mendukung kinerja Danantara demi memajukan bangsa.