Momentum Peringatan Hardiknas 2025, Hetifah : Pendidikan Adalah Kunci Peradaban, Kita Semua Miliki Peran di Dalamnya

  1. Beranda
  2. Berita
  3. KOMISI X
Ketua Komisi X DPR RI Fraksi Partai Golkar, Hetifah Sjaifudian

Momentum Peringatan Hardiknas 2025, Hetifah : Pendidikan Adalah Kunci Peradaban, Kita Semua Miliki Peran di Dalamnya

Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 yang jatuh pada Jumat, 2 Mei 2025, Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Hetifah Sjaifudian menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam membangun ekosistem pendidikan di Indonesia.

“Selamat Hari Pendidikan Nasional kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik, keluarga, relawan pendidikan, serta masyarakat luas yang turut membangun pendidikan bangsa.” kata Hetifah dalam keterangannya di Jakarta, Jumar (2/5/25).

“Tema Hardiknas tahun ini, ‘Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua’, menjadi pengingat bahwa keberhasilan pendidikan adalah tanggung jawab bersama,” lanjutnya.

Menurutnya, pendidikan yang berkualitas tidak dapat dicapai hanya oleh satu pihak saja, melainkan memerlukan gotong-royong lintas sektor, dari negara, masyarakat, dunia usaha, hingga relawan untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan haknya atas pendidikan yang layak dan setara. 

Hetifah, sebagai Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, menegaskan komitmen pihaknya dalam tiga fungsi utama parlemen: anggaran, pengawasan, dan legislasi di bidang pendidikan.

“Di fungsi anggaran, kami mendorong agar alokasi 20 persen dana pendidikan dalam APBN dan APBD benar-benar digunakan sesuai amanat konstitusi, yakni untuk membiayai program-program yang berdampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan,” ungkapnya.

Terkait mengenai fungsi pengawasan, Komisi X terus mengawal pelaksanaan kebijakan pendidikan melalui berbagai mekanisme seperti rapat kerja, kunjungan lapangan, panitia kerja, dan evaluasi program.

“Fokus kami adalah memastikan bahwa kebijakan yang dibuat tepat sasaran, transparan, dan benar-benar menjawab kebutuhan di lapangan,” jelasnya.

Sedangkan dalam hal fungsi legislasi, Komisi X saat ini tengah bekerja mengonsolidasi berbagai undang-undang sektor pendidikan ke dalam satu kerangka hukum yang sistematis.

“Kodifikasi ini penting agar regulasi pendidikan kita menjadi lebih terpadu, terstruktur, dan adaptif terhadap tantangan zaman,” ujarnya.

Walaupun begitu, Hetifah mengakui bahwa tantangan di sektor pendidikan masih banyak, mulai dari kesenjangan akses dan kualitas, perlindungan terhadap pelaku pendidikan, perundungan di sekolah, hingga angka putus sekolah.

“Semua tantangan ini tidak bisa diselesaikan sendiri. Butuh partisipasi semua pihak untuk mewujudkan sistem pendidikan yang lebih adil dan inklusif,” jelasnya.

Lebih dari sekadar transfer ilmu, Hetifah menekankan bahwa pendidikan adalah proses pembentukan karakter dan kesadaran diri.

“Pendidikan harus mampu mentransformasi cara berpikir dan bertindak, membentuk manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga berakhlak dan peduli terhadap sesama,” jelas Hetifah.

Sebagai penutup, Hetifah berharap peringatan Hardiknas 2025 menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik.

“Mari kita jadikan Hari Pendidikan Nasional sebagai pengingat bahwa pendidikan adalah kunci peradaban, dan kita semua memiliki peran di dalamnya,” pungkasnya.