Pertemuan Bilateral BKSAP dengan Delegasi Iran, Ravinda Airlangga : Bahas Peluang Kerjasama di Sektor Kesehatan

  1. Beranda
  2. Berita
  3. BADAN - BADAN DPR RI
BKSAP DPR RI saat mengadakan pertemuan Bilateral dengan Delegasi Iran (15/5), Foto : dpr.go.id

Pertemuan Bilateral BKSAP dengan Delegasi Iran, Ravinda Airlangga : Bahas Peluang Kerjasama di Sektor Kesehatan

Jakarta - Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi Iran di sela-sela Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang berlangsung di Gedung Nusantara III, Senayan, Kamis (15/5/2025). 

Adapun pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas peluang kolaborasi dan kerjasama antara kedua negara, khususnya di bidang medis.

Wakil Ketua BKSAP DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Ravindra Airlangga mengatakan bahwa Iran menyampaikan keinginan kuat untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia dalam sektor kesehatan. 

"Terkait dengan pertemuan dengan delegasi Iran, mereka menyatakan bahwa mereka ingin sekali ada kolaborasi. Terutama di bidang medis. Tadi ditawarkan juga apakah bisa ada kerja sama di bidang pembangunan rumah sakit. Iran memiliki kapasitas di bidang medis," kata Ravindra usai menerima delegasi dari Iran.

Ravindra mengungkapkan bahwa salah satu teknologi unggulan yang ditawarkan Iran adalah robotic surgery, teknologi bedah berbasis robotik yang belum banyak diketahui secara luas. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu sorotan utama dalam pembicaraan bilateral tersebut. Selain itu, Iran juga menawarkan program beasiswa bagi tenaga medis Indonesia.

Delegasi Iran juga berharap agar hubungan kedua negara semakin erat melalui peningkatan sektor pariwisata. Ravindra menyambut baik berbagai tawaran kerja sama ini, namun menekankan perlunya koordinasi lebih lanjut dengan instansi terkait di dalam negeri.

"Mungkin saya harus koordinasi dan komunikasi ke Kemenkes. Karena tadi saya juga sampaikan, saya harus berkomunikasi ke Kemenkes dulu terkait proposal kerjasama ini. Dan menunggu official resminya bagaimana tanggapan dari Kemenkes," pungkasnya.