Zulfikar Arse Sadikin; Tujuan RUU Pemilu harus dipastikan sebelum digulirkan

  1. Beranda
  2. Berita
  3. KOMISI II
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Zulfikar Arse Sadikin

Zulfikar Arse Sadikin; Tujuan RUU Pemilu harus dipastikan sebelum digulirkan

Jakarta - Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Zulfikar Arse Sadikin mengatakan bahwa tujuan dari revisi Undang-Undang (UU) tentang Pemilu harus dipastikan terlebih dahulu sebelum nantinya digulirkan dan masuk ke dalam proses pembahasan.

Berdasarkan dari pengalaman beberapa kali penyelenggaraan Pemilu di Indonesia, menurutnya, revisi yang dilakukan terhadap aturan pemilu selalu mengarah kepada penguatan demokrasi dan menjaga suara publik.

"Dan ke depan menurut saya, kita tetap bahasanya tujuannya ke sana," kata Zulfikar saat diskusi soal revisi UU Pemilu di Jakarta, Rabu, (11/6/25).

Namun, Arse menyayangkan bahwa tujuan tersebut belum ada dalam pandangan pemerintah mengenai RUU tersebut. Ia menilai bahwa landasan yang akan diambil pemerintah dalam merevisi UU tersebut berasal dari pandangan elit dan bukan pandangan rakyat sebagai pemilih.

Misalnya, katanya, pemerintah ingin memperkuat sistem presidensial dalam revisi UU itu, padahal saat ini kondisinya sistem presidensial sudah sangat kuat. 

Pasalnya, kata dia, Presiden sudah memiliki wewenang yang sangat kuat.

Selain itu, menurut Arse, pemerintah juga ingin menyederhanakan sistem kepartaian. Namun Arse menilai bahwa permasalahan yang sebenarnya bukan pada jumlah partai, melainkan keseimbangan komposisi partai di parlemen.

Jika ingin mengarah pada demokrasi, dia mengatakan bahwa prinsip check and balance harus berjalan sehingga partai politik mempunyai kekuatan yang efektif. Namun fenomena saat ini, kata dia, partai politik yang kalah justru bergabung dengan partai pemenang.

"Kenapa kita nggak membiarkan saja kalau yang menang ya silakan memerintah mewujudkan janji kampanye, dan yang kalah memastikan yang menang itu mewujudkan tujuan negara," ujarnya.

Oleh karena itu, dia berpandangan bahwa hal yang paling penting adalah mengubah pola pikir para aktor politik. Karena yang menentukan baik buruknya proses pemilu dan hasil pemilu adalah para politisi itu sendiri.