Ranny Fahd Arafiq Tegaskan Urgensi Pelatihan Vokasi bagi Tenaga Kerja Muda

  1. Beranda
  2. Berita
  3. KOMISI IX
Ranny Fahd Anggota DPR RI Fraksi Golkar

Ranny Fahd Arafiq Tegaskan Urgensi Pelatihan Vokasi bagi Tenaga Kerja Muda

Anggota Komisi IX DPR RI, Ranny Fahd Arafiq, menegaskan pentingnya pelatihan vokasi sebagai solusi strategis dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan di kalangan generasi muda Indonesia. Dalam sebuah kegiatan dialog publik bersama masyarakat dan pemangku kepentingan di bidang ketenagakerjaan, Ranny menyampaikan bahwa generasi muda memiliki potensi besar namun kerap terkendala keterampilan kerja yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
 
Menurut Ranny, ketidaksesuaian antara dunia pendidikan dan dunia kerja menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka pengangguran terbuka, khususnya di usia produktif. Oleh karena itu, pelatihan vokasi yang terarah dan berkelanjutan sangat dibutuhkan guna meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia, terutama dalam menyambut era digitalisasi dan transformasi industri 4.0.
 
“Pemerintah perlu memperluas akses terhadap pelatihan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan ijazah, tapi harus mendorong skill dan kompetensi nyata yang dibutuhkan industri,” tegas Ranny.
 
Ia juga mengapresiasi peran Kementerian Ketenagakerjaan serta lembaga-lembaga pelatihan yang telah memberikan pelatihan gratis bagi para pencari kerja. Namun, Ranny menekankan bahwa sinergi antara dunia usaha, dunia pendidikan, dan pemerintah harus terus diperkuat agar pelatihan vokasi benar-benar tepat sasaran.
 
“Kita harus menjadikan pelatihan vokasi sebagai investasi masa depan bangsa. Anak-anak muda Indonesia bukan kekurangan semangat, tapi seringkali tidak dibekali keterampilan yang sesuai kebutuhan lapangan. Maka, negara harus hadir, memastikan mereka dibekali skill yang relevan dan bisa langsung bekerja atau bahkan berwirausaha.” tutup Ranny Fahd Arafiq
 
Dengan dorongan kuat dari legislatif seperti Ranny Fahd Arafiq, diharapkan sistem vokasi nasional semakin adaptif dan mampu menjadi jawaban atas tantangan ketenagakerjaan Indonesia ke depan.