

Nurul Arifin Desak TNI Lakukan Evaluasi Menyeluruh terhadap SOP dalam Kegiatan Pemusnahan Amunisi
Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Nurul Arifin mendesak pihak TNI untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar operasional prosedur (SOP) yang digunakan dalam kegiatan pemusnahan amunisi kadaluarsa.
Diketahui bahwa sebelumnya dilaporka. belasan orang meninggal dunia dalam sebuah ledakan dahsyat yang terjadi saat kegiatan pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin pagi (12 Mei 2025.
"Saya sangat berduka dan prihatin atas musibah ini. Kegiatan pemusnahan amunisi tentu mengandung risiko tinggi, dan oleh karena itu, harus dilakukan dengan protokol keamanan yang sangat ketat. Tragedi ini menunjukkan adanya kemungkinan kelalaian atau kekurangan dalam SOP yang digunakan," kata Nurul kepada wartawan, Selasa (13/5/25).
Nurul juga menambahkan bahwa sebagai mitra kerja TNI, Komisi I DPR RI akan meminta laporan resmi dari Mabes TNI, khususnya dari TNI Angkatan Darat, mengenai kronologi dan tanggung jawab atas insiden tersebut. Dia menekankan pentingnya audit menyeluruh terhadap prosedur disposal amunisi, terutama yang melibatkan personel sipil.
"Kegiatan seperti ini tidak boleh dianggap rutinitas biasa. Harus dipastikan bahwa seluruh personel yang terlibat memiliki keahlian, alat pelindung diri yang memadai, serta bahwa lingkungan sekitar benar-benar steril dari risiko," ungkapnya.
Lebih lanjut, Nurul mengatakan nantinya komisi I dalam kesempatan rapat kerja dengan Panglima TNI, pihaknya akan mendalami peristiwa ini.
"Dalam kesempatan raker pastinya kami akan mendalami peristiwa ini," ucapnya.
"Kita tidak ingin tragedi ini berulang. Komisi I akan terus mengawal proses investigasi dan mendesak adanya pengetatan keamanan dalam penanganan bahan peledak di lingkungan militer," pungkasnya.